Tuesday 8 April 2014

Seandainya Mereka Bisa Bicara



Ini sih sebenarnya judul sebuah buku :)
 
Awal mula tau buku ini dari baca tetraloginya Laskar Pelangi... judul buku ini lumayan sering disebut-sebut di dalam bukunya Andrea Hirata tepatnya sehubungan dengan ingatan si Ikal akan A Ling.

Penasaran... lalu nyoba baca bukunya :D

Jadi... buku ini menceritakan tentang seorang dokter hewan. Namanya James Heriot, yang baru saja lulus dari sekolah kedokteran hewan dan mendapat pekerjaan di sebuah klinik di Darrowby, Yorkshire Dales sebuah daerah perbukitan Inggris. Klinik milik seseorang bernama Siegfried Farnon.

Di dalam buku tersebut, James Heriot menceritakan susah dan senangnya menjadi dokter hewan. Dan kekonyolan-kekonyolan yang terjadi berkaitan dengan profesinya, bertemu dengan bermacam-macam orang, bermacam-macam kasus maupun keributan yang ditimbulkan kakak beradik Farnon. Terlebih karakter dari Siegfried Farnon itu sendiri yang menimbulkan kelucuan. Kocak abiiisss.. :D

Menurutku bagian paling lucu dari buku ini adalah kejadian dengan Mr. Cranford dengan sampel kotoran bukannya obat gosok untuk menyembuhkan luka di punggung Babi milik Cranford. Ngakak ah... >_<

Meski isinya penuh dengan hal-hal yang lucu tapi ada juga kok yang mengharukannya... seperti pilihan James Heriot akan jalan hidupnya, terkadang dia mempertanyakan bagaimana seandainya dia tidak memilih hidup sebagai dokter hewan dan bekerja sebagai pegawai yang selalu berada di kantor di balik mesin ketiknya.

Tulang rusukku terasa sakit dan aku dapat merasakan luka memar pada kaki, bekas sepakan-sepakan lembu. Aku tahu, bauku tak sedap. Aku menutup mataku dan tersenyum geli, waktu teringat mengapa aku mengadakan pemeriksaan diagnostik untuk tuberkulose. Suatu cara yang aneh untuk melakukan prosedur ilmiah. Dan sesungguhnya, suatu cara yang aneh untuk mencari nafkah.
Tapi kemudian terlintas dalam pikiranku. Mungkin juga aku sedang duduk di sebuah kantor dengan jendela-jendela yang tertutup rapat, jauh dari asap lampu minyak dan kegaduhan lalu lintas. Sinar lampu itu menerangi sederetan angka, dan topiku yang bundar tergantung di tembok.
Dengan malas aku membuka mataku kembali dan memandang ke arah bayangan awan yang merayap di lereng bukit hijau menyebrangi lembah. Tidak, tidak! Aku tidak mengeluh!

Buku ini sukses memikatku.. (^^)v
Dan kesemua cerita seru itu ditutup dengan penutup yang super duper KEREEEN.. kurang lebih begini kalimatnya...

Lalu bagaimana dengan binatang-binatang yang di sekitar hidupnya drama ini berputar? Sayang binatang-binatang itu tak bisa berbicara, karena akan menarik sekali mendengar pendapat binatang-binatang itu. Ada beberapa hal yang ingin kuketahui. Bagaimana pandangan mereka tentang hidup mereka yang beraneka ragam itu? Apa pendapat mereka tentang kita.. manusia? Dan apakah mereka bisa tertawa tentang hal itu?

Heheh... cara mengakhiri cerita yang sangat SAKTIIII :D

P.S buku ini pertama terbit tahun 1978 dengan judul asli If Only They Cloud Talk karangan James Heriot.

No comments:

Post a Comment