Thursday 3 April 2014

Sapardi Djoko Damono dan Hujan



Aku suka hujan. :)

Sehingga aku jadi suka gambar maupun kata-kata yang berkaitan dengan hujan. Dulu waktu masih di sekolah menengah aku mulai kenal sama puisinya Bapak Sapardi. Puisinya selalu terasa tulus, pemilihan kata-kata beliau di setiap puisinya sangat aku sukai, lebih-lebih di puisi beliau juga sering ada hujannya.

 HUJAN BULAN JUNI

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu

Ini adalah puisi paling berkesan buatku.. karena sebenarnya aku lahir di bulan Juni dan judulnya “hujan bulan Juni”... seolah ini puisi emang khusus buat aku, hahaha :p *Keep_dreaming*


AKU INGIN

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
 

ini so sweet bingitz...
MENGGENGGAM HUJAN 

Entah kenapa tatapku tak jenuh menunggu
Entah kenapa rintiknya selalu menenangkan
Entah kenapa padanya ku simpan rindu
Yang tak pernah habis seiring waktu

Ada yang ingin menjaring hujan
Dengan pepatah-petitih tua
Yang tak lekang meski basah
Hujan buru-buru menghapusnya

Ada yang ingin mengurung hujan
Dalam sebuah alinea panjang
Yang tak kacau meski kuyup
Hujan malah sibuk menyuntingnya

Ada yang ingin membebaskan hujan
Dengan telapak tangan
Yang jari-jarinya bergerak gemas
Hujan pun tersirap: air mata

HUJAN DALAM KOMPOSISI II

Apakah yang kita harapkan dari hujan? Mula-mula ia di udara tinggi, ringan dan bebas; lalu mengkristal dalam dingin; kemudian melayang jatuh ketika tercium bau bumi; dan menimpa pohon jambu itu; tergelincir dari daun-daun, melenting di atas genting, tumpah di pekarangan rumah dan jatuh ke bumi.

Apakah yang kita harapkan? Hujan juga jatuh di jalan yang panjang, menyusurnya, dan tergelincir masuk selokan kecil, mericik swaranya, menyusur selokan, terus mericik sejak sore, mericik juga di malam gelap ini, bercakap tentang lautan.


Apakah? Mungkin ada juga hujan yang jatuh di lautan. Selamat tidur.

Sebenarnya masih ada banyak puisinya Bapak Sapardi yang berkaitan dengan hujan, ini hanya sebagian kecil dan yang ku tahu J
 Tidak ada penyair Indonesia yang begitu banyak menulis tentang hujan seperti Bapak Sapardi Djoko Damono. Hujan adalah gejala daerah tropis, yang setiap kali dialami oleh manusia Indonesia. Begitu biasanya hujan itu, sehingga tidak pernah dinilai luar biasa. Tapi bagiku... hujan selalu keren :D

No comments:

Post a Comment